Wednesday, December 28, 2016

Misteri Pembunuhan Sadis di Pulomas, Murni Kriminal atau Bisnis?

Keluarga korban perampokan di Pulomas. ©instagram.com/dianitagemma
Misteri pembunuhan sadis di Pulomas, murni kriminal atau bisnis? Keterangan Zanette Kalila, salah satu putri Dodi yang selamat, pelaku kejadian berjumlah dua orang. Mereka membawa golok dan pistol. Mereka sempat meneriaki orang tak dikenal itu sebagai maling.
Ir Dodi Triono dan dua putrinya menjadi korban pembunuhan sadis di rumahnya sendiri di kawasan Jl Pulomas Utara no7A, Jakarta Timur. Dia, 2 putrinya, seorang tamu, dan 2 sopirnya disekap.
Sebenarnya, ada sebelas orang yang disekap di kamar mandi ukuran 1,5 m x 1,5 m tanpa ventilasi itu. Saat pintu kamar mandi didobrak, lima lainnya masih hidup meski sudah dalam keadaan lemas.
Penyelidikan awal terungkap, penyekapan sudah dilakukan sejak Senin sore kemarin. Peristiwa itu baru diketahui setelah rumah korban didatangi tamu yang tak lain adalah teman salah satu korban. Sudah janjian untuk bertemu, namun curiga tak bisa dihubungi sejak Senin malam.
Dia kemudian melaporkan kejadian ke polisi terdekat. Tak lama polisi dibantu warga sekitar masuk ke rumah dan mendobrak pintu kamar mandi.
"Saya lihat yang terakhir diangkat itu mayatnya Pak Dodi itu saya masih lihat. Saya lihat kondisi korban ditumpuk, Pak Dodi paling bawah ditumpuk tinggi," kata Abdul Ghani, ketua Rw setempat.
Dia melihat ada luka di tubuh Dodi. Namun dia tidak bisa pastikan apakah itu luka tusuk atau karena hal lain. Melihat dari kondisi rumah, Dodi merasa ada yang janggal, karena tak ada tanda-tanda seperti telah terjadi perampokan.
Keluarga korban perampokan di Pulomas. ©instagram.com/dianitagemma
perampokan pulo mas ©2016 merdeka.com/arie basuki
Penelusuran sementara, Dodi bukan orang asing di lingkungan sekitarnya. Dia seorang kepala RT baik hati meski berasal dari keluarga mampu.
"Pak Dodi (korban) orangnya yang sosialis, sangat bersosialisasi banget. Beliau sering memberikan santunan anak yatim, pengajian, dan acara lainnya, agamanya bagus. Sangat dikenal baik kalau di sini. Orang yang mudah ditemui, dan juga berbaur sama siapa aja. Di lingkungan ini sangat mengenal sosok beliau yang baik," kata Wiransyah (34), salah satu warga.
Dalam pekerjaan, dia juga bukan orang sembarangan. Dodi diketahui seorang pengusaha yang punya background pendidikan arsitek. Bahkan baru-baru ini, Dodi memenangkan tender proyek di kawasan Senayan. Disebut-sebut proyek itu terkait renovasi bangunan Gelora Bung Karno (GBK).
"Dia pimpinan proyek di Senayan," kata kerabat Dodi bernama Dewi, sambil menambahkan tidak bisa memastikan apakah ada motif dendam atau hal lain.
Dia diketahui juga punya hubungan baik dengan Presiden Joko Widodo yang kala itu masih menjabat sebagai gubernur DKI. Saat itu Jokowi mengajak Dodi makan bersama.
"Pak Jokowi baru jadi gubernur satu bulan saja langsung makan malam sama Pak Dodi, sama saya bareng. Dia dapat ucapan dari Jokowi 'mas apa yang bisa saya bantu?'. Diundang makan itu dulu sama Pak Dodi. Berarti punya kedekatan kan ya. Saya yakin punya kedekatan," ujar Ketua RW 16 Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Abdul Gani, yang ikut saat proses penyelamatan korban.
Melihat latar belakang Dodi dan pembunuhan sadis ini, polisi belum mau berspekulasi terlalu jauh. Apalagi, pelaku juga masih diburu bersama rekaman CCTV yang berhasil mereka bawa lari.
"Tadi begitu ke dalam CCTV diperiksa oleh polisi sudah kosong," jelas Abdul Gani kembali.
evakuasi korban pembunuhan pulomas ©2016 merdeka.com/arie basuki
Namun jika dilihat kondisi rumah tak seperti layaknya terjadi perampokan. Meski demikian sedang terus ditelusuri apakah ada barang yang hilang atau tidak.
"Belum bisa kita simpulkan (modus). Kita masih telusuri ada barang yang hilang atau tidak," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Iriawan, yang mendatangi lokasi kejadian.
Namun sementara, ditambahkan Kapolres Jakarta Timur Kapolres Jaktim, Kombes M Agung, sejauh ini memang masih disimpulkan terjadinya pembunuhan karena ada korban yang disekap dan enam orang dinyatakan tewas.
"Masih pembunuhan yah, karena perampokan bukan karena tak ada barang yang hilang. Tetapi ada korban dan penyekapan," ujar Agung.
Keterangan Zanette Kalila, salah satu putri Dodi yang selamat, pelaku kejadian berjumlah dua orang. Mereka membawa golok dan pistol. Wanita yang akrab disapa Anet itu menceritakan kepada pamannya, Teuku Kevin yang menjenguk ke Rumah Sakit Pulomas, Jakarta Timur. Mereka sempat meneriaki orang tak dikenal itu sebagai maling.
"Ada yang bilang, 'maling, maling,' tetapi karena di rumah waktu itu sebagian besar cewek-cewek, enggak bisa berbuat banyak. Cowoknya cuma tiga orang, om saya (Dodi) sama sopir," ujar Kevin.
Kini, keluarga yang berduka hanya bisa berharap polisi segera menangkap pelaku dan mengungkap modus kejahatan ini.
Sumber: http://m.merdeka.com/jakarta/misteri-pembunuhan-sadis-di-pulomas-murni-kriminal-atau-bisnis.html